April 6, 2016

10 CLOVERFIELD LANE : A TERRIFYING SLOW-PROGRESS MOVIE (2016)

The less you know about this movie, the better. Well, easy. Jika yang pertama kali muncul di kepala kalian dengan the less you know the better slogan ini, adalah ‘I have to get out of this blog.’ Well, then I couldn’t stop you. Tapi, setelah kalian selesai menonton film ini, mari duduk sebentar, dan baca. But, if you really-really want to know what the best thing, that wasn’t a spoiler at all in here, well, I don’t know, I make that clear, then read now, lemme show you what’s best for me.

Synopsis : Setelah mengalami kecelakaan, dan kemudian jatuh ke jurang, seorang wanita terbangun disebuah ruangan dengan kaki terborgol dan terpasang infus di dalam bunker yang ternyata penuh dengan life supplier, dengan seorang laki-laki mantan angkatan laut yang sudah memperkiraan hal-hal yang tidak dapat dielakkan terjadi, kemudian, the tension is begin.

Setelah sekian lama film ini absen dari kalang-kabutnya dunia Sci-Fi with alien, yang perlahan-lahan mulai menjadi topik yang usang dan hanya memiliki plot yang begitu-begitu saja. Kembali lagi, sequel dari Cloverfield (2008) yang sudah dimakan usia, atau hampir 8 tahun yang lalu diproduksi, dan tayang di Indonesia mulai tanggal 6 April 2016. For me, the result was amazing. Walaupun sangat berbeda arah dengan Clovefield yang mengedepankan Alien fight and survivor, 10 Cloverfield Lane ini datang dengan eksplorasi lebih kepada Survivornya sendiri. Atau, bisa dikatakan memanfaatkan sisi paranoia survivor-nya dengan membangun suasana yang perlahan-lahan mencekam, dengan tema dark yang membuat film ini berjalan pelan but surely-terrifying.

Masih menggunakan script bahwa Alien and it spaceship is a secret figure play with the dark, oh yes, applause lagi untuk J.J Abrams yang sebelumnya duduk sebagai sutradara pada film yang diproduseri oleh Steven Spielberg (Super 8), sekarang Abrams telah naik level menjadi seseorang yang memproduseri sebuah film alien-sci-fi dengan Dan Trachtenberg duduk dikursi sutradaranya. But forget about the alien, dilihat dari caption film ini, yaitu “Monster come in many forms” mengingatkan saya pada suatu quote yang mengatakan bahwa “The devil wasn’t lies under your bed, it creat inside your head.” Karena begitulah saya dapat memahami film ini. Atmosphere yang berhasil dibuat oleh Dan benar-benar menggangu penonton. Sama seperti 35 menit awal It Follows yang menciptakan suasana paranoid yang sangat-sangat tidak mengenakkan. This is the part that I told you, the less you know, the better. Karena film ini berjalan seperti sebuah riddle, akan bagaimana dan apa yang terjadi dengan tempat dan orang-orang didalamnya. Then you have too guessing, but, don’t to guessing, because you will lose the path of this movie line.

Akan mudah memang kalian mengenali apa yang akan terjadi di film ini pada akhirnya, maksudnya, hampir pada akhirnya yang mungkin lemme tell you [spoiler]ending dari film ini hanya akan memulai babak baru untuk sequel Clovefield, kemudian karena mengingat ini adalah sequel atau spin-off dari film Cloverfield yang sudah menayangkan live experience, lol, I mean from a footage, tentang bagaimana Alien menyerang kota, dan mana lagi poster di bioskop 21cineplex yang memajang karakter Michelle berlarian dikejar oleh sebuah U.F.O, but that’s not the point. The point is in the bunker, is in the character. Disinilah bagian yang benar-benar membuat film ini menjadi film yang benar-benar membuat saya puas lahir batin. The cast, is absolutely amazing. Terutama untuk John Goodman yang memerankan Howard. Dia memerankan bagian dimana seseorang bisa saja benar, dan tidak benar di satu waktu yang sama dengan sikap yang temperamental dan berubah-ubah, ditambahkan dengan kesan yang dibangun oleh Mary Elizabeth Winstead yang memerankan Michelle yang kemudian menebarkan semua terornya, well yes, this movie turn the main-good-character (guess who) into a bad-bad-person kesemua orang yang menonton film ini. This is the dark theme take the place. Kalian harus menyimpulkan sendiri maksud dari Monster Come In Many Form itu apa, dengan atau tidak dengan akal sehat di dalam sebuah claustrophobic way. So, enough for the cast because that was the fun part of this movie.


Oh yes, there are inside jokes in this movie, walaupun thrill yang bertema dark, tapi film ini masih punya joke yang enjoyable than understoodable, ketimbang film superhero kemarin. Honestly, I just watch the first trailer of this movie, so this dark-theme, working for me, so, yes, overall, I love this movie so much, and if you disagree with me, then fine. This is one of my best movie this year. – 5/5

No comments:

Post a Comment